Menanamkan Hikmah Isra’ Mi’raj

Oleh: Khansa Suhita

Peristiwa Isra’ dan Mi’raj Rasulullah SAW bukan hanya sekedar wisata religi, atau menghibur Rasulullah saw. karena ditimpa musibah yang beruntun seperti, kematian pamannya, istrinya tercinta (Khadijah ra.) dan pelemparan batu oleh orang-orang Thaif, tetapi lebih dari itu, Isra’ dan Mi’raj memiliki agenda yang jauh lebih besar dari apa yang kita bayangkan selama ini.

Isra Miraj merupakan peristiwa penting dimana Rasulullah Muhammad SAW melakukan 2 perjalanan luar biasa penting untuk menerima perintah shalat 5 waktu bagi umat Islam. Saat Isra Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di kota Mekkah ke Masjidil Aqsa di Palestina. Sedangkan ketika Miraj, Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit tertinggi yaitu Sidratul Muntaha. Pertemuan Allah SWT. dan Rasul-Nya, dapat dipastikan ada agenda besar yang ingin disampaikan Allah SWT. kepada Rasul-Nya baik secara langsung atau simbol-simbol yang diperlihatkan sepanjang perjalanan Isra’ dan Mi’raj.

Perjalanan dakwah Rasulullah saw. dan para sahabatnya sebelum peristiwa Isra’ dan Mi’raj hampir mencapai usia kematangan. Terlihat tanda-tanda keberhasilan seperti , terciptanya militansi dan loyalitas total dalam pribadi para sahabat terhadap agama yang dianutnya, hijrahnya kaum muslimin ke Habsyah serta diterimanya sebagai tamu kehormatan di sana. Peristiwa ini, mengisyaratkan bahwa dakwah akan meniti fase baru, dan Nabi beserta umat Islam akan mendapat amanah yang lebih berat tapi mulia, yaitu menata kehidupan baru dengan sistem kehidupan yang dibingkai dalam frame syari’ah yang mulia dan agung.

Nilai-Nilai Pendidikan dan Dakwah dalam Peristiwa Isra’ dan Mi’raj
Peristiwa-peristiwa yang terjadi sepanjang perjalanan Isra’ dan Mi’raj Rasulullah saw.
Isra’ terjadi antara Masjidil Haram ke al-Masjid al-Aqsha dan Rasulullah saw. diamanahi menjadi Imam para nabi dan Rasul. Peristiwa ini memberi isyarat:

  • Kedua masjid ini seharusnya berada dibawah kekuasaan dan pengelolaan orang Muslim. Pembebasan Masjid al-Aqsha merupakan kewajiban yang dipikulkan kepada kaum muslim di seluruh dunia khususnya mereka yang tinggal di Negara-Negara sekitar Palestina.
  • Terjadi pergeseran kepemimpinan umat beragama, yaitu dari bani Israel kepada Nabi Muhammad saw. dan kaum muslimin.
  • Stabilitas politik akan terjadi apabila umat Islam mampu mempertahankan kekuasaannya di Palestina dan daerah sekitarnya yaitu daerah sekitar sungai Nil dan Eufrat.
  • Pelaku perubahan adalah orang-orang yang selalu memakmurkan masjid dan selalu sujud kepada-Nya. Para sahabat adalah orang-orang pilihan yang sudah terbukti loyalitasnya kepada Allah dan agama-Nya (Islam). Mereka melakukan shalat malam, siap mengorbankan harta dan jiwanya untuk menegakkan agama di bumi Allah bersama Rasul mereka di mana pun berada.

Peristiwa Isra’ dan Mi’raj menampakkan hubungan kedekatan para Nabi dan Rasul, mereka saling mengucapkan salam dengan Nabi Muhammad saw. pada setiap langit yang didiami mereka.

Nabi Muhammad saw. diutus sebagai penyempurna bangunan agama yang telah dibangun oleh para Nabi dan Rasul sebelumnya dan sebagai penutup para nabi.

Peristiwa penting lainnya adalah diwajibkannya shalat lima waktu. Perintah untuk melaksanakan shalat lima waktu yang diterima langsung oleh Rasulullah saw. pada malam mi’raj. Hal ini menunjukkan bahwa ibadah ini memilki keistimewaan yang tak ada pada ibadah lainnya. Diantaranya, ibadah shalat tidak bisa ditinggalkan kecuali dalam sakratul maut. Jika semua orang sudah tidak menjalankan ibadah shalat, masjid-masjid kosong dari para jema’ah shalat, maka petanda kiamat kubra sudah datang sebagaimana diisyaratkan dalam hadits. Secara tersirat,shalat sebagai simbol ketundukan totalitas kepada Allah SWT. yang diharapkan termanefestasikan dalam tindakan dan perilaku sehari-hari.

Nilai-nilai pendidikan dan dakwah dalam isra’ mi’raj perlu di tanamkan ke anak-anak sejak dini. Untuk menjelaskan peristiwa Isra Miraj pada anak, tentunya perlu menggunakan pendekatan cara yang sesuai dengan usia dan minat anak.

Berikut beberapa rekomendasi aktivitas mengenalkan anak pada peristiwa Isra Miraj:

  • Membaca Buku Cerita Anak tentang Isra Miraj. Untuk anak usia dini (0-6 tahun), pilihlah buku dengan ilustrasi yang menarik dan sedikit kalimat karena pada tahap ini anak masih lebih mudah memahami sesuatu lewat gambar.
  • Menonton Film tentang Isra Miraj. Anak-anak juga bisa diajak untuk melihat video edukasi tentang Isra Miraj yang sudah dapat diakses dari berbagai sumber pencarian video seperti Youtube dan platform digital lainnya.
  • Ajak Anak Terlibat Mencari Informasi dari Berbagai Sumber. Anak-anak dengan usia 7 tahun ke atas dapat dilibatkan untuk mencari tahu secara mandiri dari berbagai sumber, misalnya lewat laman pencarian, menonton video, membaca buku-buku cerita maupun referensi, ataupun melakukan wawancara kepada orang-orang yang dianggap kompeten.
  • Diskusi. Metode apapun yang digunakan, selalu awali dan akhiri dengan proses diskusi. Tanyakan kepada anak apa yang dipahami, apa yang dipikirkan, atau apa yang masih menjadi pertanyaan di pikirannya. Proses diskusi penting dilakukan untuk memperdalam pemahaman anak sehingga apa yang sudah dipelajari dapat diinternalisasikan dan dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari.
    Masih banyak cara yang tentunya bisa dilakukan untuk mengenalkan dan menanamkan hikmah dari isra’ mi’raj. Semoga kita dimudahkan untuk mendidik dan mendampingi tumbuh kembang anak-anak kita. (ks)
Bagikan Kebaikan Ini Melalui:
WhatsApp
Facebook
Twitter
Telegram
LinkedIn

Program Donasi

Keajaiban Ramadhan

Rayakan Keajaiban Ramadhan di Insan Mandiri

Donasi Sekarang
Donasi Pangan Kemanusiaan Palestina

Bersama Ringankan Beban Saudara Kita di Palestina

Donasi Sekarang