Islam, agama yang rahmatan lil alamin, tak hanya mengatur hubungan manusia dengan Sang Pencipta, tetapi juga hubungan horizontal antar sesama manusia. Salah satu pilar penting dalam tatanan sosial Islam adalah konsep persahabatan. Dalam Islam, persahabatan tak sekadar bersenang-senang atau memiliki teman dekat. Ia dimaknai sebagai ukhuwah Islamiyah, persaudaraan seiman yang kokoh, dibingkai oleh nilai-nilai Islam dan diridhai Allah SWT.
Lebih dari Sekadar Persahabatan Biasa
Secara bahasa, ukhuwah berarti persaudaraan. Namun, dalam Islam, makna ukhuwah jauh lebih dalam. Ia melambangkan ikatan batin yang kuat antar sesama muslim, dilandasi keimanan yang sama kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Ikatan ini tak lekang oleh waktu dan keadaan, melampaui batas duniawi, dan diharapkan berlanjut hingga kehidupan akhirat kelak.
Konsep ukhuwah Islamiyah mengambil inspirasi dari persaudaraan yang terjalin di masa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Para sahabat, dipersatukan oleh keimanan dan perjuangan menegakkan Islam, bahu-membahu dalam suka dan duka. Kisah hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah menjadi salah satu contoh nyata ukhuwah Islamiyah. Kaum Muhajirin yang meninggalkan kampung halaman disambut dengan tangan terbuka oleh kaum Anshar, penduduk Madinah yang menjadi saudara seiman mereka.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memberikan perumpamaan indah tentang eratnya hubungan persaudaraan antar muslim: “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam kasih sayang dan rahmat mereka seperti satu tubuh. Jika ada satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuh merasakan demamnya.”
Hadis ini menggambarkan bahwa rasa sakit yang dialami oleh seorang muslim akan dirasakan dan diupayakan untuk disembuhkan oleh muslim lainnya. Ini menunjukkan bahwa ukhuwah Islamiyah bukan sekadar slogan, namun harus diwujudkan dalam bentuk kepedulian dan saling tolong-menolong.
Pilar-pilar Persahabatan Sejati
Ukhuwah Islamiyah tak bisa dibangun begitu saja. Ia perlu ditopang oleh nilai-nilai Islam yang mulia, di antaranya:
- Saling mengingatkan dalam kebaikan (amar ma’ruf nahi munkar). Sahabat yang baik tak akan membiarkan saudaranya terjerumus dalam kemaksiatan. Ia akan dengan tulus mengingatkan dan mengajak kepada kebaikan. Prinsip amar ma’ruf nahi munkar ini didasarkan pada firman Allah SWT dalam QS. Al-Imran ayat 104: “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.”
- Saling tolong-menolong dalam kebaikan dan takwa (ta’awun). Islam menganjurkan tolong-menolong dalam hal kebaikan dan ketakwaan kepada Allah SWT (QS. Al-Maidah: 2). Ukhuwah Islamiyah tak sekadar berkumpul atau berbincang semata. Ia diwujudkan dalam tindakan nyata, seperti membantu saudara seiman yang sedang kesusahan, baik secara materi maupun moril.
- Saling nasihat (nasihah). Nasihat yang tulus dan ikhlas merupakan wujud kepedulian terhadap sesama muslim. Nasihat yang baik akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik dan senantiasa berada di jalan yang lurus.
- Menjaga kehormatan dan rahasia saudara seiman. Aib dan rahasia saudara seiman harus dijaga sebagaimana kita menjaga aib dan rahasia sendiri. Membongkar aib dan menyebarluaskan rahasia saudara seiman merupakan perbuatan yang tercela dan dapat merusak ukhuwah Islamiyah.
Selain nilai-nilai tersebut, ukhuwah Islamiyah juga dibangun di atas landasan saling menghormati, menjauhi dengki dan hasad, serta senantiasa berprasangka baik terhadap saudara seiman.
Menjalani Ukhuwah Islamiyah dalam Kehidupan Sehari-hari
Ukhuwah Islamiyah tak hanya konsep indah dalam kitab suci, namun harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa langkah untuk membangun dan memperkuat ukhuwah Islamiyah:
Memperbanyak silaturahmi, luangkan waktu untuk bertemu dan bercengkrama dengan saudara seiman. Silaturahmi dapat mempererat hubungan dan menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang. Saling membantu dalam kesulitan, ketika saudara seiman mengalami kesulitan, bantulah mereka dengan tulus tanpa pamrih.
Menjaga lisan dan perbuatan, hindari berkata atau bertindak yang dapat menyakiti hati saudara seiman. Saling memaafkan, jika terjadi perselisihan, segeralah saling memaafkan dan tidak menyimpan dendam. Berdoa untuk saudara seiman: Doakan kebaikan dan keberkahan bagi saudara seiman dalam doa-doa kita.
Ukhuwah Islamiyah tak hanya membawa kebaikan bagi individu, namun juga bagi komunitas muslim secara keseluruhan. Masyarakat yang dilandasi ukhuwah Islamiyah akan lebih kuat, saling mendukung, dan mampu menghadapi berbagai tantangan dengan tegar.
Marilah kita bersama-sama membangun ukhuwah Islamiyah yang kokoh dan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Dengan demikian, kita dapat meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat, sebagaimana yang dijanjikan Allah SWT.
Ukhuwah Islamiyah bagaikan pelita yang menerangi jalan kehidupan. Ia membawa kehangatan, kasih sayang, dan kekuatan bagi umat Islam. Marilah kita jaga dan pelihara ukhuwah Islamiyah ini dengan sepenuh hati. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan meridhai langkah kita dalam meniti jalan ukhuwah yang penuh berkah. (*)