INSAN MANDIRI – Mehdi Daniel Azam Zaen dan Buldan Rofael Hisan Zaen merupakan alumni dari program UstadzQu yang teah diberangkatkan umroh oleh insan mandiri, putra Bapak Harun Zaen dan Ibu Kamilatus Sholikhah.
Orang tua menyadari bahwa pendidikan anak dalam lingkungan yang religius, terutama dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai pijakan utama, memberikan fondasi spiritual yang kuat. Terlebih lagi, dalam keluarga yang memiliki anggota yang merupakan hafidz Al-Qur’an, pengalaman anak-anak dalam proses pembelajaran dan pengasuhan mencakup aspek spiritual, moral, dan sosial yang sangat mendalam.
Dengan hal tersebut mereka menyadari bahwa dalam keluarga harus memiliki mindset yang sama, terutama kedua orang tua “Ketika orang tua memiliki mindset yang sama, anak-anak akan merasa nyaman dalam melakukan aktivitas di dalamnya. Dulu sewaktu awal kami menikah, kami belum memiliki mindset untuk menjadikan anak-anak seorang hafidz, tetapi setelah kami mengikuti kajian-kajian, kami mulai termotivasi agar anak-anak dapat menghafal Al-Qur’an,” ungkap mereka.
Dengan latar belakang pendidikan orang tua yang bukan penghafal Al-Qur’an, mereka mencari cara untuk mewujudkan tujuan keluarga, yaitu dengan memindahkan anak-anak ke pondok pesantren yang nyaman untuk belajar dan menghafal Al-Qur’an. “Anak akan merasa nyaman di pondok jika seorang ibu bisa ikhlas, ridho, serta percaya kepada pihak pondok untuk dapat mendidik dan mengambil peran orang tua selama berada di pondok pesantren,” tambah mereka.
Selain itu, orang tua juga harus memiliki hubungan yang baik serta komunikasi yang aktif dengan pihak pondok pesantren agar perkembangan anak dapat diketahui baik ketika berada di rumah maupun saat menempuh pendidikan di pondok pesantren. “Harapan kami, anak-anak bisa menjadi ahli Qur’an yang dapat mengajarkan syariat Islam serta dapat mengaplikasikan isi dalam Qur’an. Kami juga berharap program UstadzQu dapat terus dilaksanakan untuk memotivasi anak-anak agar selalu murojaah dan bisa memutqinkan hafalannya,” harap mereka.
Motivasi utama dalam pendidikan religius adalah keyakinan bahwa setiap usaha yang kita lakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah akan berbuah manis. Ketika orang tua menanamkan nilai-nilai Qur’ani sejak dini, mereka tidak hanya membentuk karakter anak-anak yang kuat secara spiritual, tetapi juga membekali mereka dengan pedoman hidup yang akan menjadi penuntun dalam setiap langkah mereka. Tidak ada usaha yang sia-sia dalam mendidik anak-anak menjadi hafidz Al-Qur’an. Setiap ayat yang dihafal adalah investasi untuk akhirat yang akan memberikan keberkahan dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Semangat untuk terus belajar dan mengajarkan Al-Qur’an adalah jalan menuju kesuksesan sejati, di mana ilmu dan iman berjalan seiring, membentuk pribadi-pribadi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia. Teruslah berusaha, berdoa, dan tawakal kepada Allah, karena Dia tidak pernah menyia-nyiakan usaha hamba-Nya yang ikhlas dan bersungguh-sungguh.