Membangun Keluarga Harmonis ala Rasulullah

Daftar Isi:

Oleh: Khansa Suhita

Rasulullah SAW merupakan pribadi yang penyayang kepada semua makhluk. Rasulullah SAW juga dikenal sebagai sosok pelindung dan amat mencintai keluarganya. Dalam hadis yang diriwayatkan Imam At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban, Rasulullah SAW berkata: “Khairukum, khairukum li-ahlihi wa ana khoirukum li-ahlikum,”. Yang artinya: “Yang terbaik di antara kalian adalah yang terbaik terhadap keluarga. Dan aku adalah yang terbaik kepada keluarga,”.

Hadis ini merupakan perkataan Rasulullah yang menegaskan bagaimana perlakuan beliau terhadap keluarga amalah baik. Penuh dengan cinta kasih, akhlak terpuji, hingga bijak dalam menaungi keluarga.

Rasulullah juga merupakan sosok yang penyayang dan ramah kepada anak-anak. Hal ini diakui langsung oleh Anas bin Malik yang kesehariannya lebih banyak mendampingi Rasulullah SAW. Anas bin Malik berkata: “Aku belum pernah melihat seseorang yang lebih sayang kepada keluarga, selain Rasulullah,”.

Keakraban beliau dengan keluarga terekam dalam hadist yang diriwayatkan oleh sejumlah perawi. Contohnya, pernah pada suatu ketika Rasulullah mencium salah seorang cucunya, yakni Hasan bin Ali. Kejadian ini disaksikan langsung oleh al-Aqra‘ bin Habis yang kemudian diriwayatkan ke dalam hadis oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Al-Aqra‘ pun berkomentar: “Aku memiliki sepuluh orang anak, tapi tak ada satu pun yang biasa kucium,”. Rasulullah SAW menoleh ke arahnya dan menjawab: “Siapa yang tak sayang, maka tak sayang,”.

Bentuk lain kasih sayang dan kelembutan Rasulullah kepada anak-anak adalah tidak membebani mereka di luar kemampuannya. Disebutkan, pada saat perang Uhud, beliau didatangi sejumlah anak yang ingin ikut berperang. Namun dengan lembut, beliau menolak keinginan mereka lantaran usia mereka yang belum cukup. Anak-anak yang datang kepada Rasulullah itu antara lain Abdullah bin Umar bin Khathab, Usamah bin Zayd, Usaid bin Zhuhair, Zayd bin Tsabit, Zayd bin Arqam, Arabah bin Aus, Amr bin Hazm, Abu Said al-Khudri, dan Sa‘d bin Habah.

Penolakan Rasulullah ini merupakan bentuk kasih dan sayangnya. Bahwa Rasulullah melindungi anak-anak dari kemungkinan bahaya yang bisa didapatkan. Dengan demikian, tak ada satu pun alasan pembenar bagi kita untuk mengikutsertakan anak-anak kita dalam hal yang mengandung nilai bahaya, baik itu tindakan positif apalagi yang mengarah pada nilai-nilai negatif.

Perangai lembut Rasulullah pun telah dicontohkan pada istri-istrinya. Dalam berbagai literatur, Rasulullah bahkan telah mencontohkan bagaimana bersikap dan berkata terhadap istri-istrinya. Belum ada satu hadis pun yang menyebut bahwa Rasulullah pernah memukul atau mengumpat istri-istrinya.

Rasulullah berpesan kepada para suami agar tetap bersabar terhadap kekurangan istri. Dalam suatu hadist yang diriwayatkan Imam Muslim dan Imam Ahmad: “Janganlah marah (laki-laki Muslim/suami) kepada seorang wanita Muslimah (istri). Jika tidak menyukai perangai darinya, maka sukailah perangai lainnya”.

Bagaimana Rasulullah bersikap dan berperilaku kepada keluarganya?

Dalam kehidupan sehari-hari, Rasulullah SAW memberikan contoh kepada umatnya tentang bagaimana menjadi orang tua yang baik dan bertanggung jawab. Berikut ini adalah beberapa pelajaran berharga dari parenting ala Rasulullah SAW:

Kasih Sayang dan Perhatian.

Parenting ala Rasulullah SAW yang utama adalah kasih sayang dan perhatian yang tulus kepada anak-anaknya. Beliau sering menunjukkan kasih sayang kepada cucu-cucunya dan anak-anak yatim. Kasih sayang dan perhatian ini adalah landasan penting dalam membentuk kepercayaan diri dan keamanan emosional anak-anak.

Rasulullah SAW sering menunjukkan kasih sayangnya kepada anak-anak. Salah satu hadits yang terkenal adalah, “Barangsiapa tidak menunjukkan belas kasih kepada anak-anak kami dan tidak menghormati orang-orang yang lebih tua dari kami, maka bukanlah dari golongan kami.” (HR. Ahmad).

Teladan dalam Perilaku.

Rasulullah SAW adalah teladan yang hidup bagi anak-anak dan umatnya. Beliau tidak hanya mengajar dengan kata-kata, tetapi juga dengan perbuatan. Ini adalah prinsip penting dalam parenting ala Rasulullah SAW. Menunjukkan perilaku yang baik dan menjadi contoh yang baik adalah cara yang efektif untuk mendidik anak-anak.

Rasulullah SAW adalah teladan dalam perilaku yang baik. Anak-anak beliau memandang beliau sebagai contoh yang harus diikuti. Hadits berikut mencerminkan hal ini: “Aku adalah sebaik-baik manusia dalam hal akhlak, maka berlomba-lombalah untuk meniruku.” (HR. Ahmad)

Pendidikan dan Pembinaan.

Rasulullah SAW aktif dalam mendidik anak-anak dan pemuda di sekitarnya. Beliau memberikan perhatian khusus untuk pendidikan moral, etika, dan agama. Ini menggarisbawahi pentingnya pendidikan dalam Islam dan betapa pentingnya orang tua dalam membimbing anak-anak mereka dalam agama dan moral.

Rasulullah SAW sangat peduli tentang pendidikan anak-anak. Beliau bersabda: “Setiap orang kalian adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas pengawasan mereka. Seorang laki-laki adalah pemimpin di rumah tangganya, dan dia akan ditanyai tentang kepemimpinannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kesabaran dan Penyayang.

Rasulullah SAW dikenal dengan kesabarannya dalam menghadapi tantangan dan kesulitan. Ini adalah sifat yang penting dalam parenting ala Rasulullah SAW. Kesabaran dalam menghadapi perkembangan dan perubahan anak-anak serta kemampuan untuk mengampuni kesalahan mereka adalah kualitas yang sangat dihargai.

Rasulullah SAW adalah sosok yang penuh kesabaran dan penyayang. Beliau bersabda: “Tidaklah seseorang mempunyai dua anak laki-laki, kemudian dia memperlakukan mereka dengan adil, melainkan aku dan dia akan berada dekat denganku di hari Kiamat seperti ini.” (Beliau menggenggam jari-jarinya yang menunjukkan kedekatan.) (HR. Muslim).

Komunikasi yang Efektif.

Beliau adalah seorang pendengar yang baik dan selalu tersedia untuk mendengarkan keluh kesah dan masalah anak-anak serta umatnya. Komunikasi yang efektif adalah kunci dalam memahami anak-anak dan membantu mereka mengatasi masalah mereka.

Keadilan dalam Perlakuan. Rasulullah SAW selalu memperlakukan anak-anaknya dengan adil, sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini adalah prinsip penting dalam parenting ala Rasulullah SAW. Keadilan dalam perlakuan adalah fondasi yang kuat untuk hubungan yang sehat antara orang tua dan anak-anak.

Rasulullah SAW selalu memperlakukan anak-anaknya dengan adil. Hadits berikut mencerminkan prinsip ini: “Obrolan ringan yang kamu lakukan dengan anak-anakmu adalah sedekah.” (HR. Ahmad).

Doa untuk Anak-anak.

Rasulullah SAW sering berdoa untuk keselamatan dan keberkahan anak-anaknya. Doa orang tua adalah salah satu aset terbesar dalam kehidupan anak-anak mereka, dan ini adalah salah satu aspek penting dalam parenting ala Rasulullah SAW.

“Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa”. QS. Al-Furqon ayat 74

Rasulullah SAW merupakan role model orang tua yang sempurna. Melalui perilaku dan ajarannya, beliau memberikan panduan berharga bagi orang tua dalam mendidik anak-anak dengan baik. Parenting ala Rasulullah SAW mengajarkan kasih sayang, kesabaran, keadilan, komunikasi yang efektif, dan pentingnya pendidikan moral dan agama. Dengan mengikuti teladan ini, orang tua dapat membimbing anak-anak mereka menuju kehidupan yang penuh berkah dan berarti dalam cahaya Islam. Semoga kita dimudahkan dalam membersamai anak-anak kita. (KS)

Bagikan Kebaikan Ini Melalui:
WhatsApp
Facebook
Twitter
Telegram
LinkedIn