INSAN MANDIRI – Pada tanggal 24 Desember 2024, tim staf program Insan Mandiri mengunjungi rumah Ibu Mucholifah, akrab disapa Bu Ifa, di daerah Grogol, Tulangan, Sidoarjo. Beliau tinggal bersama dua putrinya: Salsabilah Ratmono Putri, siswa kelas 2 jurusan Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis di SMK swasta di Krian, serta Nazilla Ratmono Putri, siswa kelas 4 sekolah dasar. Putri pertama Bu Ifa sudah menikah dan tinggal terpisah.
Bu Ifa bekerja sebagai pengasuh bayi di keluarga dokter dengan penghasilan harian sebesar Rp50.000. Penghasilan tambahan, seperti biaya transportasi, tidak menentu. Suaminya, Bapak Hendro Ratmono, meninggal dunia pada 2021 akibat komplikasi diabetes. Kisah perjuangan keluarga ini begitu menyentuh, terutama ketika mereka memutuskan menolak amputasi yang disarankan dokter dengan risiko tinggi.
Dalam perbincangan dengan tim, Bu Ifa mengungkapkan rasa syukur atas prestasi putri-putrinya. Nazilla masih mempertahankan peringkat keempat di kelasnya, sementara Salsabilah memperoleh beasiswa dari perusahaan tempat ayahnya dulu bekerja. Meski demikian, keluarga ini menghadapi banyak keterbatasan, termasuk BPJS kesehatan yang kini tidak aktif setelah pindah dari Surabaya ke Sidoarjo, serta minimnya bantuan dari pemerintah.
Bu Ifa berencana memanfaatkan dana dari Insan Mandiri untuk membeli sepatu dan seragam sekolah bagi putrinya yang sudah rusak, serta buku untuk semester depan. Beliau menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Insan Mandiri dan para donatur, seraya mendoakan mereka agar senantiasa sehat dan diberkahi rezeki yang melimpah. Di akhir, beliau juga berpesan kepada anak-anaknya agar kelak, ketika mampu, ikut membantu orang lain sebagaimana mereka dibantu saat ini.
