Picture of Insan Mandiri

Nabila: Gadis Kuat yang Bermimpi Menjadi Guru Agama

Di sebuah kamar kecil berukuran 4×4 meter yang terletak di samping tempat pengolahan limbah plastik di Surabaya, Nabila Ramadhani, seorang siswi kelas 4 SD, menghabiskan harinya bersama sang ayah. Kamar itu menjadi ruang segalanya bagi mereka: tempat tidur, belajar, makan, bahkan bermain. Meski penuh keterbatasan, kamar kecil itu juga menyimpan cerita besar tentang perjuangan dan harapan.

Nabila adalah anak tunggal dari pasangan Slamet dan Rihama. Ibunya telah meninggal dunia beberapa tahun lalu, dan kini ia hanya tinggal bersama ayahnya, seorang pekerja pengolahan limbah plastik. Hidup dalam kondisi serba sederhana tidak membuat semangat Nabila surut. “Bagaimanapun kondisi saya, saya ingin anak saya bersekolah tinggi dan punya kehidupan yang lebih baik dari orang tuanya,” kata ayah Nabila sambil meneteskan air mata.

Kegigihan di Tengah Keterbatasan

Nabila adalah gadis manis yang kuat. Ia memiliki impian besar menjadi seorang guru agama. Baginya, menjadi guru bukan hanya soal mengajar, tetapi juga membimbing dan membantu anak-anak lainnya. “Aku mau jadi guru agama, biar bisa mengajari anak-anak kalau ada yang salah,” katanya sambil tersenyum malu.

Setiap pagi, Nabila mengayuh sepeda kecilnya menuju sekolah yang jaraknya cukup jauh. Ia sering mampir ke rumah teman-temannya untuk berangkat bersama. Perjalanan itu mungkin melelahkan, apalagi di bawah terik matahari, tetapi baginya, kebersamaan dengan teman-teman mampu mengusir rasa lelah. “Seringkali aku menghampiri teman yang rumahnya aku lewatin. Dijalan kami bisa bercanda, jadi tidak terlalu capek walaupun jaraknya jauh dan udara panas,” katanya dengan ceria.

Bantuan yang Mengubah Hidup

Hidup Nabila berubah ketika ia terpilih menjadi salah satu penerima IMAN Scholarship dari Insan Mandiri. Program ini memberikan bantuan pendidikan untuk anak-anak kurang mampu dengan semangat belajar tinggi.

Melalui beasiswa ini, Nabila kini bisa membeli perlengkapan sekolah yang sebelumnya sulit ia dapatkan. “Aku senang dan bersyukur karena ini pertama kalinya aku dapat bantuan seperti ini. Uangnya sebagian aku simpan untuk keperluan sekolah ke depan,” ungkapnya dengan senyum sambil meneteskan air mata haru.

Namun, meski sudah menerima bantuan, Nabila tetap hemat. Ia masih menggunakan sepatu lamanya yang sudah berlubang. “Aku masih pakai sepatu ini selagi alasnya masih bagus dan bisa menahan panas,” ujarnya sambil tersenyum malu. Semangat dan kesederhanaan Nabila menunjukkan betapa besar tekadnya untuk terus maju dan mewujudkan impiannya.

Bersama, Kita Bisa Membantu Lebih Banyak Anak Seperti Nabila

Kisah Nabila adalah salah satu dari banyak cerita perjuangan anak-anak Indonesia yang berusaha menggapai mimpi di tengah keterbatasan. Melalui program IMAN Scholarship, Insan Mandiri berkomitmen membantu lebih banyak anak seperti Nabila agar mereka bisa mengakses pendidikan yang layak dan membangun masa depan yang lebih baik.

Mari, jadilah bagian dari perjalanan mereka menuju impian. Donasi Anda, sekecil apa pun, dapat mengubah hidup seorang anak. Bersama, kita bisa memberikan harapan baru dan mewujudkan cita-cita mereka.

Salurkan donasi Anda sekarang, dan jadilah cahaya bagi masa depan anak-anak Indonesia.️

Baca Juga:

Mimpi Aditya, Peraih Medali Emas asal Krembung
Majalah Edisi 4 - 2023
Belajar Al-Quran yang Menyenangkan di Sanggar Anak Prestasi Gebang
Bagikan Kebaikan Ini Melalui:
WhatsApp
Facebook
Twitter
Telegram
LinkedIn